Ada saatnya seorang guru mengalami
kebuntuan dalam memilih metode yang efektif untuk diterapkan pada proses
pembelajaran dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh
siswa. Walaupun metode pembelajaran beragam, menentukan metode mana yang paling
sesuai untuk diterapkan bukanlah pekerjaan yang gampang. Disinilah sebenarnya
seorang guru dituntut keprofesionalannya sebagai pendidik, pembimbing, dan
pengajar.
Pada umumnya siswa akan sangat tertarik
dengan hal-hal yang baru. Atas dasar inilah seorang guru harus jeli dalam
memilih metode pembelajaran agar siswa tetap termotivasi dan antusias untuk
belajar. Metode mengajar sesama teman (peer teaching methods) bisa dijadikan
pilihan untuk memenuhi hal itu. Hanya saja jangan terlalu sering diterapkan
karena kesannya, pembelajaran akan monoton dan akhirnya membosankan siswa.
Metode peer teaching
adalah teknik menyampaikan materi ajar melalui rekan atau bantuan teman
sendiri. Mulai dari pembahasan materi sampai penilaian juga dilakukan dari dan
oleh siswa dalam kelompok itu sendiri (self-assessment dan peer assessment).
Sedangkan untuk nilai akhirnya adalah penggabungan antara penilaian oleh guru
dan teman sebaya. Dari defenisi tersebut, guru harus mampu memodifikasi metode
peer teaching agar sesuai diterapkan untuk siswa SD (kelas tinggi) terutama
pada bagian assessment-nya.
Pembelajaran kooperatif dengan
teknik ini bisa dilaksanakan bersamaan dengan metode diskusi. Prasyarat untuk
melaksanakan pembelajaran dengan metode peer teaching, di dalam kelas harus
terdapat beberapa siswa yang cepat (pintar) dan semua siswa cenderung memiliki
pengetahuan dasar yang relevan.
Langkah-langkah metode mengajar
sesama teman (peer teaching methods)
- Guru menjelaskan topik, tujuan pembelajaran, dan langkah/kegiatan yang akan dilalui siswa
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa secara merata (tiap kelompok terdapat siswa yang pintar)
- Di dalam kelompoknya siswa belajar dari dan dengan sesama teman lain dengan cara yang saling menguntungkan serta berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman masing-masing.
- Setiap anggota kelompok dituntut memberikan tanggapan serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan.
- Setiap kelompok merumuskan hasil diskusinya dalam satu kesimpulan atas dasar kesepakatan bersama.
- Beberapa menit kemudian (sekitar 20 menit) salah satu anggota masing-masing kelompok secara bergiliran mengajarkan hasil temuannya di hadapan kelompok lain.
- Setiap kelompok diminta memberikan tanggapan (kritik, saran, pendapat, pertanyaan, komentar, dll)
- Perbedaan pendapat didiskusikan sampai permasalahan terpecahkan
- Setiap masalah baru yang muncul dicatat oleh guru dan diberikan solusinya
- Guru memberi kesimpulan permasalahan dan pemecahannya, sehingga pemahaman setiap siswa seragam.
- Penilaian dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran sedang berlangsung (terutama pada langkah 3)
Keunggulan metode peer teaching
- Meningkatkan motivasi belajar siswa
- Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran
- Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran
- Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi
- Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok
- Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri
- Membangun semangat bekerja sama
- Melatih keterampilan berkomunikasi
- Meningkatkan hasil belajar
Kelemahan metode peer teaching
- Memerlukan waktu yang relatif lama
- Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka metode ini menjadi tidak efektif
- Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar, atau yang ingin menonjolkan diri
- Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa bekerja di kelompok
- Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini biasanya diterapkan di PT)
- Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat
Referensi:
-Hasil penelitian Lyn Longaretti, dkk (The University of Melbourne)
-Centre for Development of Teaching and Learning (CDTL). National University of Singapore, di: http://www.cdtl.nus.edu.sg/
-Hasil penelitian Lyn Longaretti, dkk (The University of Melbourne)
-Centre for Development of Teaching and Learning (CDTL). National University of Singapore, di: http://www.cdtl.nus.edu.sg/
Tifa Classic: Tifa Titanium Pan - TITANIA
BalasHapusTifa Classic: Tifa Titanium titanium scrap price Pan Tifa Titanium Pan is made in stone from the Tifa 2019 ford fusion hybrid titanium bronze plated pan with a bit of titanium frames gold. The pan is titanium pen one of black titanium fallout 76 the $44.50 · In stock
h733j6fjnhn829 dog dildo,cheap sex toys,wholesale sex toys,finger vibrator,vibrators,Rabbit Vibrators,dog dildo,horse dildos,dog dildo n187n9mpulw455
BalasHapus