BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM….
Ibu…
Sebentar
lagi anak perempuanmu akan bertambah satu. Bukan karena Ibu akan melahirkan
untuk kesekian kalinya tentu tak mungkin mengingat usia Ibu yang tak lagi muda,
namun karena putra Ibu yang sudah dewasa akan segera mempersunting seorang
wanita.
Ibu…
Betapa
jantungku berdegup kegirangan ketika Ibu mau menyambutku dengan tangan terbuka?
Ya, aku tak pernah mengira jika tanggapan Ibu kepadaku akan begitu hangatnya.
Apalagi karena aku gadis yang biasa-biasa saja. Terima kasih karena mau membuka
hati dan menerimaku ke dalam keluargamu
Aku ingat ketika
pertama kali aku diajak berkunjung ke
rumah Ibu. Aku gugup luar biasa, takut jika Ibu akan menolakku. Namun nyatanya
ketakutan hanya ada dalam lingkar kepalaku saja. Saat aku tiba, Ibu dengan
keramahannya langsung menyambutku dengan tangan terbuka. Ibulah yang membuka
obrolan, memahamiku yang saat itu sedang dilanda kegugupan. Di kunjunganku yang
berikutnya Ibu tak pernah alpa untuk duduk bersamaku dan membicarakan ini-itu.
Harus
kuakui, Bu, aku memang gadis yang biasa saja. Untuk urusan dapur, aku juga tak
begitu lihai. Jika dibandingkan dengan gadis lainnya, aku memang kalah. Namun,
Ibu tidak usah meragukan kadar cintaku kepada putramu. Ya, aku sangat
mencintainya ibu.. Aku berjanji pada Ibu bahwa dengan segala kekurangan yang
aku miliki aku akan membahagiakan putra kesayanganmu.
Ibu…
Di
balik kekurangan yang aku miliki, aku selalu ingin belajar. Ya, aku ingin
menjadi istri yang istimewa bagi calon suamiku. Ajari aku ibu dari segala
kekuranganku.
Ibu…
Sebentar lagi hari
bahagiaku dan putramu akan segera tiba. Ya, kami akan saling mengucap janji
sehidup semati di depan ratusan pasang mata. Kami akan saling menautkan jemari
hingga usia kami menua. Aku akan menjadi teman hidupnya yang akan selalu
menemani dan sedia di sampingnya. Menemaninya melewati masa-masa suka maupun
masa terendah dalam kehidupan. Ya, aku berjanji akan selalu ada di sisinya
dalam kesenangan maupun saat duka datang bertandang.
Ibu…
Tidak usah khawatir,
saat nanti putramu sudah menjadi suamiku, dan ibu tidak usah cemas jika aku akan menggantikan posisi ibu. Karena memang ada dua tempat di
hati calon suamiku. Untukku, wanita yang akan mendampinginya dan untuk Ibu, wanita yang telah melahirkannya ke dunia.
Dariku,
Gadis
sederhana yang akan mendampingi putra kesayanganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar