Blinking Cute Box Cat





pemula-AwaliHarimu

Sabtu, 22 Februari 2014

JURNAL JEMBATAN WHEATSTONE



                                                                             
LABORATORIUM FISIKA
 




LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR 1

Judul Praktikum            : Jembatan Wheatstone
Hari/Tanggal                 : Minggu/ 29 Desember 2013


 









Nama                     : MINARTI
NIM                       : 20600112099
Kelompok             : V (LIMA)
Asisten                   : PERTIWI


JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013/2014





LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Elektronika Dasar 1 dengan judul percobaan “ Jembatan Wheatstone” disusun oleh:
NAMA                 : MINARTI
NIM                      : 20600112099
KELAS                 : FISIKA 5.6/C
KELOMPOK       : V (LIMA)

Telah diperiksa dan dinyatakan ACC oleh Asisten dengan nilai :
                                                                                                           

                                                           
                                                                                              Samata,        Januari 2014
                                                                                                           
  Asisten,                                                                                                             Praktikan,


  PERTIWI                                                                                                     MINARTI                 
NIM : 20404110073                                                                            NIM: 20600112099  
                                              
Mengetahui Koordinator Asisten,
                                                            Elektronika Dasar 1


                                                             BUDI  HARIANTO
                                                              NIM : 20404110020                        






RANGKAIAN JEMBATAN WHEATSTONE
Minarti, Sitti Zam-zam, Yusfirah khariskawat, Bandi
Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar
Abstrak
Telah dilakukan praktikum elektronika dengan judul “Rangkaian Jembatatan Wheatstone”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Jurusan Pendidikan Fisika. Praktikum ini bertujuan untuk dapat merakit rangkaian percobaan jembatan wheatstone, dapat menghitung besarnya nilai resistor tertentu dalam suatu rangkaian jembatan wheatstone, dapat Menghitung besarnya nilai kondensator tertentu dalam suatu rangkaian jembatan wheatstone. Variable yang diukur dalam praktikum ini adalah nilai resistansi (kemampuan menghambat arus listrik) pada sebuah potensiometer digunakan metode untuk menentukan jembatan wheatstone. Hambatan listrik suatu bahan penghantar tersebut yang mana adalah kemampuan dari penghantar itu untuk mengalirkan arus listrik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Galvanometer dapat digunakan untuk mendeteksi arus listrik yang relative kecil.Dalam rangkaian jembatan wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan jembatan itu seimbang. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah galvanometer dapat digunakan untuk mengukur nilai resistansi yang relative kecil dan hasil pengamatan yang diperoleh jika menggunakan multimeter nilainya mendekati dari penunjukan nilai galvanometer dengan nilai dari persamaan umum jembatan wheatstone jika menggunakan analisis persamaan umum dari jembatan wheatstone.
       Kata kunci: Resistansi.
TUJUAN
1.      Dapat merakit rangkaian percobaan jembatan wheatstone.
2.   Dapat menghitung besarnya nilai resistor tertentu dalam suatu rangkaian jembatan wheatstone.
3.      Dapat Menghitung besarnya nilai kondensator tertentu dalam suatu rangkaian jembatan wheatstone.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Rangkaian Jembatan Wheatstone merupakan rangkaian yang terdiri dari resistor dan catu daya (power supply). Jembatan wheatstone sendiri adalah rangkaian jembatan yang pada umunya digunakan untuk mengukur presisi tahanan dengan nilai 1 ohm sampai dengan mega ohm. Jembatan Wheatstone dapat di gunakan untuk mengukur hambatan listrik. Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemater, cukup satu Galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian. Prinsip dari rangkaian jembatan Wheatstone di perlihatkan pada gambar (5.1).
C
                                                               
                                                      


R
 
                                         R
Rs



Ra

G

RX
E
D
                                             E
S
              
                            
                                Gambar 5.1. Rangkaian Jembatan Wheatstone
Saat saklar S di tutup, maka arus akan melewati rangkaian. Jika jarum Galvanometer menyimpang artinya ada arus yang melewatinya, yaitu antara titik C dan D ada beda potensial.Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser Rs akan dapat dicapai galvanometer G tak teraliri arus, artinya tak ada beda potensial antara titik C dan D. Dengan demikian akan berlaku persamaan :
                                                                                             (1)
Untuk menyederhanakan rangkaian dan untuk menghubungkan besarnya R bergantung pada panjang penghantar, maka rangkaian jembatan Wheatstone dapat di ubah menggunakan kawat penghantar seperti gambar (5.2 ) di bawah ini:
S
RX
Ra

G

E
 


            
L1
A
B
L2
 





 Gambar 5.2  Rangkaian Jembatan Wheatstone menggunakan kontak geser di atas kawat penghantar


Pada kawat penghantar AB di berikan suatu kontak geser yang berasal dari ujung Galvanometer. Gunanya untuk mengatur agar tercapai pengukuran panjang  L1dan L2 yang akan menghasilkan arus di Galvanometer sama dengan NOL. Oleh karena itu pada kawat AB perlu di lengkapi skala ukuran panjang.
Dengan demikian dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
                                                                                                                 (2)
            Untuk menentukan nilai hambatan listrik dengan presisi digunakan metode jembatan Wheatstone yang rangkaian di tunjukkan dalam gambar (5.3) b
a
erikut
R1
b
R2
R3
G
   d             c       



                       Gambar 5.3 : Metode Jembatan Wheatstone  
Bila  Vac = Vbc, maka dalam keadaan saklar S tutup. Maka penunjukkan galvanometer G adalah nol. Dalam gambar R1, R2, dan R3, di ketahui sehingga hambatan Rx yang di cari.
Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka arus tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut. Dalam rangkaian dasar jembatan wheatstone penghubung kedua titik tadi disebut sebagai jembatan wheatstone. Hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/ konduktor yang dapat di gunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian. Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur dengan memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur.

Alat dan Komponen
1.    Alat
a.         Power Supply 0 – 12 Volt                                                                              1 buah
b.         Galvanometer (μA)                                                                                         1 buah
c.         Multimeter                                                                                                      1 buah

2.    Komponen
a.         Potensiometer B 50 K                                                                                     1 buah
b.         Resistor 47 KΩ                                                                                              2 buah
c.       Resistor 10 KΩ                                                                                              1 buah
d.        Resistor 100 KΩ                                                                                            1 buah
e.       Kabel penghubung/probe                                                                                11 buah

Identifikasi Variabel
Kegiatan 5.1: Mengukur Rx pada tegangan sumber yang berbeda
1.                    Variabel kontrol          : Resistor
2.        Variabel manipulasi     : Tegangan Sumber
3.        Variabel respon           : Resistansi Potensiometer
Kegiatan 5.2: Mengukur Rx pada resistor yang berbeda
1.        Variabel kontrol          : Tegangan sumber
2.        Variabel manipulasi     : Resistansi  resistor
3.        Variabel respon           : Resistansi Potensiometer
Defenisi Operasional Variabel
Kegiatan 5.1 : Mengukur Rx pada tegangan sumber yang berbeda
1.        Variabel kontrol
Resistor adalah komponen yang digunakan untuk menghambat arus yang akan masuk pada rangkaian serta nilai resistansinya dapat diukur tanpa harus mengukurnya dengan menggunakan Ohmmeter
2.        Variabel manipulasi
Tegangan sumber  sebagai sumber yang dapat mengalirkan arus listrik pada rangkaian jembatan wheatstone.
3.        Variabel respon
Resistansi Potensiometer kemampuan suatu alat untuk mengetahui suatu nilai resistansi yang dapat diubah-ubah dengan memutar potnya hingga penunjukan jarum galvanometer nol.
Kegiatan 5.2 : Mengukur Rx pada resistor yang berbeda
1.        Variabel kontrol
Tegangan sumber  adalah sebagai sumber yang dapat mengalirkan arus listrik pada rangkaian jembatan wheatstone.

2.        Variabel manipulasi
Resistansi Resistor sebagai komponen yang digunakan untuk menghambat arus yang akan masuk pada rangkaian serta nilai resistansinya dapat diukur tanpa harus mengukurnya dengan menggunakan Ohmmeter.
3.        Variabel respon
Resistansi Potensiometer sebagai alat yang digunakan untuk mengetahui suatu nilai resistansi yang dapat diubah-ubah dengan memutar potnya hingga penunjukan jarum galvanometer nol.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah:
1.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.    Membuat rangkaian seperti pada gambar berikut:
G
R3
RX
Vs
 





    
R1
R2
 
                                   
                                                 
                                                                                         
Gambar 5.3 : Rangkaian Dasar Jembatan Wheatstone
3.      Mengatur potensiometer (RX) sehingga galvanometer (μA) menunjukkan angka nol.
4.      Melepaskan potensiometer dan mengukur nilai resistensi pada potensiometer.
5.      Mengulangi percobaan dengan nilai R dan tegangan sumber yang berbeda.
6.      Mengulangi percobaan di atas dengan mengganti R1, R2 dan R3 dengan nilai 47 KΩ, 10KΩ, dan 100 dengan C1 dan C2 (ganti sumber tegangan DC dengan AC sebesar 3 Volt, 6 Volt, 9 Volt dan 12 Volt).
7.      Mencatat hasil pengamatan  pada tabel yang telah disiapkan.



HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 : Menghitung nilai Rx pada tegangan sumber dan resistor yang diubah-ubah.
NST Ohmmeter           : 0,01 Ω
NO
VS (Volt)
R1 (KΩ)
R2 (KΩ)
R3 (KΩ)
RX praktikum(KΩ)
1.
3
47,000
10,000
47,000
10,000
2.
100,000
10,000
100,000
7,910
3.
100,000
10,000
47,000
6,090
4.
6
47,000
10,000
47,000
10,000
5.
100,000
10,000
100,000
8,700
6.
100,000
10,000
47,000
5,670
7.
9
47,000
10,000
47,000
10,000
8.
100,000
10,000
100,000
8,730
9.
100,000
10,000
47,000
5,210
10.
12
47,000
10,000
47,000
10,000
11.
100,000
10,000
100,000
9,780
12.
100,000
10,000
47,000
5,360
Tabel 5.2 : Menghitung nilai Rx analisis, nilai perbandingan dan pelaporan fisika dari   percobaan.
NST Ohmmeter           : 0,01 Ω
NO
VS (Volt)
R1
(KΩ)
R2 (KΩ)
R3
(KΩ)
RX analisis (KΩ)
Nilai perbandingan
(%)
PF
(KΩ)
1.
3
47,000
10,000
47,000
10,000
0,00
2.
100,000
10,000
100,000
10,000
20,90
3.
100,000
10,000
47,000
10,000
29,50
4.
6
47,000
10,000
47,000
10,000
0,00
5.
100,000
10,000
100,000
10,000
13,00
6.
100,000
10,000
47,000
10,000
20,63
7.
9
47,000
10,000
47,000
10,000
0,00
8.
100,000
10,000
100,000
10,000
12,70
9.
100,000
10,000
47,000
10,000
10,85
10.
12
47,000
10,000
47,000
10,000
0,00
11.
100,000
10,000
100,000
10,000
2,20
12.
100,000
10,000
47,000
10,000
14,04

Analisis Data
1.    Menghitung Nilai (Rx Analisis)
§   Rumus Umum :  
2.    Menghitung % Perbandingan
Rumus Umum:
§   % Perbandingan =  x 100 %
3.    Pelaporan Fisika
§    Rumus Umum : PF= ׀ ׀ Satuan
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini diketahui NST multimeter adalah 0,01 KΩ, dan juga kami mengambil data sampai pada rangkaian dengan menggunakan resistor tiga pasang yang sama. Setelah galvanometer menunjukkan angka nol, potensiometer pada rangkaian kami lepas dan kemudian mengukur resistansi pada potensiometer dengan menggunakan multimeter. Kami menggunakan resistor secara berturut-turut yaitu R1 = 47 KΩ, R2 = 10 KΩ dan R3 = 100 KΩ resistor, yang memiliki resistansi sama dan satunya lagi menggunakan resistor yang berbeda, sedangkan sumber tegangan yang dipakai adalah AC. Posisi galvanometer berada ditengah rangkaian, untuk memperoleh penunjukan galvanometer pada angka nol maka pada rangkaian potensiometer di geser.
Pada saat sumber tegangan 3 volt, untuk Menghitung % perbandingan yaitu 0%, 20,9 %, 29,57%. Pada saat sumber tegangan 6 volt, untuk Menghitung % perbandingan yaitu 0%, 13 %, 20,63%. Pada saat sumber tegangan 9 volt, untuk Menghitung % perbandingan 0%, 12,7 %, dan 10,85%. Pada saat sumber tegangan 12 volt, untuk Menghitung % perbandingan diperoleh 0 %, 2,2 %, dan 14,04%.
Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh, dapat diketahui bahwa Percobaan kami Kurang berhasil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pada saat menggeser- geser kontak logam kekanan atau kekiri, jarum galvanometer tidak tepat berhenti di angka nol, jarum galvanometer cepat sekali berubah-ubah posisinya sehingga praktikan kurang tepat pada saat menentukan pada panjang kawat berapa meter jarum galvanometer menunjukan angka nol.selain itu praktikan juga kurang teliti pada saat menggeser-geser kontak logam, dalam hal ini kadang terlalu cepat dalam menggeser logam sehingga jarum galvanometer yang tadinya sudah akan menunjuk ke angka nol menjadi menyimpang kembali.

SIMPULAN
Dari percobaan yang telah di lakukan maka kami menyimpulkan bahwa, Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai hambatan listrik yang presisi/tepat menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka nol. Karena pengukuran dengan menggunakan Galvanometer dapat menghasilkan pengukuran yang tepat maka dari itu disebut presisi. Dari percobaan dapat di lihat, jika hambatan di susun secara seri atau paralel maka nilai hambatan ekivalen yang di dapatkan bernilai kecil.

DISKUSI
Penunjukan nol pada Galvanometer ternyata masih ada arus yang lepas dari serapan potensiometer. Pada rangkaian jembatan Wheatstone, fungsi potensiometer adalah menghambat arus sebisa mungkin sampai tidak ada lagi arus yang mengalir pada Galvanometer. Penunjukan jarum Galvanometer ternyata masih menunjukkan ada arus yang mengalir, karena pengamatan manusia terbatas terhadap penunjukan alat yang digunakan.






DAFTAR RUJUKAN
E, David. 1994. Experiments in Electronic Devices and Circuit. New York: Cambridge University Press.
Eggleston, Dennis l. 2011. Basic Electronics for Scients and Engineers. New York:  Cambridge University Press.
Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Halliday & Resnick . 2012. Fisika Dasar Jilid 2 Edisi Tujuh. Jakarta: Binarupa Aksara.
Serway, R. 1989. Physic For Scientist & Engineers with Modern Physic. Virginia: James Madison University Harrisonburg.





















LAMPIRAN
1. Menghitung Nilai (Rx Analisisis)
a.    Saat nilai
R1 = 47 KΩ
R2 = 10 KΩ                      
R3 = 47 KΩ
                                                         = 10,00KΩ
b.    Saat nilai
R1 = 100 KΩ            
R2 = 10 KΩ              
R3 = 100 KΩ
             = 10,00KΩ
c.       Saat nilai
R1 = 47 KΩ  
R2 = 10 KΩ              
R3 = 100 KΩ                                    
              =  4,70 KΩ



2. Pengukuran rangkaian jembatan wheatstone (Rx Praktek)
*      Tegangan 3 volt
a.    Saat nilai
R1 = 47 KΩ
R2 = 10 KΩ                
R3 = 47 KΩ    
               = 10,00 KΩ

b.    Saat nilai
 R1 = 100 KΩ             
 R2 = 10 KΩ               
 R3 = 100 KΩ
                            
 
                                 = 10,00 KΩ
c.     Saat nilai
       R1 = 100 KΩ            
        R2 = 10 KΩ             
        R3 = 47 KΩ
                                                               
                      = 4,70 KΩ


*      Tegangan 6 volt
a.    Saat nilai
R1 = 47 KΩ              
R2 = 10 KΩ              
R3 = 47 KΩ
                                                                 
                                                                      = 10,00 KΩ
b.    Saat nilai
R1 = 100 KΩ            
R2 = 10 KΩ  
R3 = 100 KΩ                                    
                    
         = 10,00 KΩ
c.    Saat nilai
R1 = 100 KΩ            
R2 = 10 KΩ              
R3 = 47 KΩ
              
                                                                               
          = 4,70 KΩ
*      Tegangan 9 volt
a.     Saat nilai
 R1 = 47 KΩ 
 R2 = 10 KΩ 
 R3 = 47 KΩ
              = 10,00 KΩ
b.      Saat nilai  
R1 = 100 KΩ              
R2 = 10 KΩ                
R3 = 100 KΩ
            = 10,00 KΩ
c.        Saat nilai
 R1 = 100 KΩ             
 R2 = 10 KΩ               
 R3 = 47 KΩ
                      = 4,70 KΩ
*      Tegangan 12 volt
a.        Saat nilai
 R1 = 47 KΩ   
 R2 = 10 KΩ               
 R3 = 47 KΩ   
               = 10,00 KΩ
b.      Saat nilai
R1 = 100 KΩ              
R2 = 10 KΩ                
R3 = 100 KΩ
             = 10,00 KΩ
c.       Saat ini
R1 = 100 KΩ              
R2 = 10 KΩ                
R3 = 47 KΩ
                                                                                            
                       = 4,70 KΩ
3. Menghitung % perbandingan
    Rumus Umum

a.    Vs = 3 volt
4.       Saat Nilai
 R1 = 47 KΩ                  
 R2 = 10 KΩ                  
  R3 = 47 KΩ
                                     
                                = 0 %

5.       Saat Nilai
  R1 = 100 KΩ               
  R2 = 10 KΩ                 
  R3 = 100 KΩ
                                = 20,9 %
6.         Saat Nilai
R1 = 100 KΩ              
R2 = 10 KΩ                
R3 = 47 KΩ
                                       
                                   = 29,57%
b.    Vs =  6 volt
1.       Saat Nilai
 R1 = 47 KΩ                       
 R2 = 10 KΩ
  R3 = 47 KΩ
                                   = 0 %
2.        Saat Nilai
R1 = 100 KΩ                      
R2 = 10 KΩ            
R3 = 100 KΩ



                                           
                                      = 13 %
3.      Saat Nilai
R1 = 100 KΩ                      
R2 = 10 KΩ            
R3 = 47 KΩ
                                         
                                                                        = 20,63%
c.    Vs =  9 volt
1.    Saat Nilai
  R1 = 47 KΩ              
  R2 = 10 KΩ              
  R3 = 47 KΩ
                                         
                                    = 0 %
2.      Saat Nilai
 R1 = 100 KΩ                
 R2 = 10 KΩ                  
 R3 = 100 KΩ
                                              
                                         = 12,7 %
3.    Saat Nilai
R1 = 100 KΩ                   
R2 = 10 KΩ                     
R3 = 47 KΩ
                                              
                                                     = 10,85%
d.   Vs = 12 volt
1.        Saat Nilai
 R1 = 47 KΩ                    
 R2 = 10 KΩ                    
 R3 = 47 KΩ
                                               
                                          = 0 %
2.       Saat Nilai
 R1 = 100 KΩ                  
  R2 = 10 KΩ                   
  R3 = 100 KΩ
                                               
                                          = 2,2 %
3.       Saat Nilai
 R1 = 100 KΩ             
 R2 = 10 KΩ               
 R3 = 47 KΩ
                                               
                                                      = 14,04%



4. Pelaporan Fisika
§  PF=׀ ׀ Satuan
PF=׀ ׀  KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan
 PF= ׀ ׀            KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan
PF= ׀ ׀ KΩ
§  PF=׀  ׀Satuan
PF= ׀ ׀            KΩ
§  PF=׀ ׀  Satuan    
PF= ׀ ׀            KΩ
§   PF=׀ ׀Satuan
§  PF= ׀            KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan 
PF= ׀ ׀            KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan
PF= ׀ ׀ KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan
 PF= ׀ ׀            KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan 
PF= ׀ ׀ KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan 
PF= ׀ ׀ KΩ
§  PF=׀ ׀Satuan 
PF= ׀ ׀ KΩ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar