LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Lengkap Praktikum Elektronika Dasar yang berjudul “ Karakteristik Dioda “
disusun oleh :
Nama
: Minarti
Nim : 20600112099
Kelompok/Gol
: V/C
Telah
diperiksa dengan teliti oleh Asisten dan dinyatakan Acc dengan nilai :
|
Samata, Januari 2014
Asisten Praktikan
Muh. Syihab Ikbal, S.pd Minarti
Nip : Nim : 20600112099
Mengetahui,
Koordinator
Kelas
Budi
Haryanto
Nim : 20404110020
KARAKTERISTIK
DIODA
Minarti, Sitti
Zam-zam, Yusfirah khariskawat, Bandi
Jurusan
Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar
Abstrak
Telah
dilakukan praktikum elektronika dengan judul “karakteristik dioda”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronik
Jurusan Pendidikan Fisika. Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan
mendasar antara dioda penyearah, memahami prinsip kerja dioda penyearah, menggambarkan
dan menjelaskan karekteristik arus tegangan (i-v) dari dioda penyearah.
Variabel yang diukur dalam praktikum ini adalah tegangan dan arus dioda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada
pengukuran teganngan dan arus pada panjar maju arus mulai menujukkan arah ketika
voltmeter menunjukkan tegangan sebesar 0,00 volt dengan arus sebesar 0,01 mA . Jika kenaikan tegangan 0,01 volt arus juga
meningkat.pada keadaan panjar mundur,
arus mulai mengalir pada arus 0,00 mA. Tegangan
bias kemudian dinaikkan dengan kenaikan 0,00 dan arus meningkat menjadi 0,16
dan seterusnya arus terus meningkat dengan kenaikan 1 mA dan tegangannya tetap
0,00 sampai pada akhir pengambilan data tetap 0,00 volt akan tetapi arusnya
tetap terus meningkat.
Kata kunci:
karakteristik Dioda, Dioda penyearah, Panjar Maju dan Panjar Mundur.
TUJUAN
1. Dapat
mengetahui prinsip kerja diode penyearah.
2. Dapat
menggambarkan dan menjelaskan karakteristik Arus-Tegangan (I-V) dari diode
penyearah.
METODOLOGI
EKSPERIMEN
Teori
Dasar
Dalam hal ini ada dua jenis dioda, yaitu : dioda ideal dan
real dioda. Ketika kita mendiskusikan dioda ideal, kita akan mengganti ke
sebuah model ideal dari dioda. Kita menggunakan model kira-kira dari I-IV
dioda. Jadi, ketika kita menggunakan bentuk “real dioda,” kita mengganti ke
sebuah model perbahan dioda, bukan sebuah jenis dioda yang berbeda. Begitu
banyak dioda tersedia karena dioda biasanya digunakan untuk rektifikasi, banyak
perusahaan manufaktur menggunakan dioda pula. Dioda alami dibentuk dari tabung
hampa. Pada tahun 1940 dan tahun 1950, teknik mesin di Bell Laboratories
menemukan bahwa mereka bisa membentuk dioda dari bahan kristal, yang secara
umum dibuat dari silikon dan germanium. Banyak dioda modern dibuat dari bahan
material semikonduktor silikon. Untuk alasan ini, akan dibatasi pembahasannya
dan selanjutnya dua silikon dioda, jenis dioda tambahan, termasuk itu dioda
germanium. Untuk menemukan kurva I-IV untuk sebuah real dioda dan mengukur
tegangan dan arus yang dimiliki suatu dioda dengan memasukkan sumber tegangan
yang bervariasi. Ketika tegangan dioda adalah negatif, arus dioda adalah
negatif pula dan sangat kecil. Arus yang mengalir dalam dioda sering disebut
arus bocor. Arus bocor adalah begitu kecil, biasanya diasumsikan bahwa sebuah real
dioda tersebut adalah sebuah lintasan terbuka. Jika dibandingkan kurva real
dioda I-IV dengan kurva baterai I-IV, dapat dilihat kenaikan yang mendekati
untuk arus positif. Dalam kedua kasus ini, kurva adalah suatu garis yang hampir
mendekati vertikal. Dioda berperan sebagai sebuah baterai 0,7V. ini merupakan
perbedaan umum dari dioda ideal dan real dioda. Antara real dioda dan dioda
ideal memperkirakan lintasan yang terbuka ketika keduanya OFF, dioda ideal
adalah sebuah lintasan pendek ketika ON, sedangkan real dioda dapat
diperkirakan dengan sebuah baterai 0,7V ketika ON. Tidak seperti baterai
biasanya, dioda bukanlah sebuah sumber energi. Dioda merupakan sebuah perangkat
yang mana penurunan resistansi karena arus yang melewatinya mengalami penaikan.
Tegangan menyimpang pada saat dioda ON. Penggunaan baterai 0,7V untuk membuat
tegangan dioda menyala merupak suatu perubahan sederhana dengan model on-off.
Biarpun, sebuah model akurat dari real dioda juga termasuk beberapa resistansi(Michael
Hassul, 1997: 48-50).
Terjadinya pasangan
elektron lubang merupakan proses yang dapat-balik; energi dilepas bila elektron
bergabung kembali dengan lubang. Untuk silikon dan germanium, rekombinasi
biasanya terjadi pada cacat dalam kristal yang dapat menjebak elektron atau lubang yang bergerak, menyerap energinya,
dan menahannya hingga mitra rekombinasi datang. Hanya kadang-kadang pada
silikon atau germanium tetapi sering pada senyawa III-V seperti galium arsenida, elektron langsung jatuh ke lubang
dan foton energi dibangkitkan. Sambungan galium arsenida yang memberikan
kondisi optimum untuk pembangkitan radiasi dalam daerah tampak mata disebut dioda pemancar-cahaya (LED –
light-emitting diode). Dengan kondisi khusus, cahaya yang dipancarkan menjadi
koheren dan piranti disebut laser
sambungan (junction laser)(Ralph, 1984 : 290).
R adalah tahanan untuk mengatur arus I, sehingga arus kerjanya tercapai. Jadi setiap saat bila arus yang
memulainya berubah, maka harga R
harus pula diatur kembali. Koefisien temperatur dari tegangan terminalnya
tergantung dari tegangan terminal itu sendiri. Stabilitas dari tegangan
terminal adalah kira-kira 0,005% per tahun. Dioda Zener yang secara mekanis
adalah kuat memungkinkan diambilnya arus dalam batas-batas yang tertentu, dan sering
dipergunakan sebagai pengganti dari sel standar. Akan tetapi harga tegangan
terminalnya dari dioda Zener harus ditentukan dengan mempersamakannya dengan
sel standar. Bentuk dan
lambang diode adalah sebagai berikut ini.terminal A adalah anode dan terminal C
adalah katode. Diode dapat mengalirkan arus ke arah maju (A) tetapi menghambat
arus dalam arah terbalik (B), pekerjaan ini disebut pengarahan /penyearahan(Osamu,
2000: 152).
Alat
dan Komponen
1. Alat
a. Power
Supply 0,75 Volt 1 buah
b. Kabel penghubung 6 buah
c. Ammeter digital DC 20 mA
1 buah
d. voltmeter
digital DC 20 volt
1 buah
2. Komponen
a. Resistor
220 Ω
1
buah
b. Dioda
IN 4002 1 buah
c. Potensiometer
B10 K
1 buah
Identifikasi Variabel
1. Variabel
Kontrol : Potensiometer
2. Variabel
Ukur : Tegangan Dioda, Arus Dioda
3. Variabel
Manipulasi : Tegangan Potensiometer
4. Variabel
Konstan : Tegangan Sumber
Definisi Operasional
1. Variabel
Kontrol
- Potensiometer
adalah komponen yang digunakan untuk memanipulasi tegangan sumber.
2. Variabel
Ukur
- Tegangan
Dioda (VD) adalah tegangan yang diukur dengan voltmeter di panjar
maju dan panjar mundur pada dioda
penyearah.
- Arus
Dioda (ID) adalah arus yang diukur dengan amperemeter di panjar maju
dan panjar mundur pada dioda penyearah.
3. Variabel
Manipulasi
- Tegangan
Potensiometer adalah tegangan sumber yang diubah-ubah nilai resistansinya untuk
mendapatkan nilai tegangan masukan yang diinginkan.
4. Variabel
Konstan
- Tegangan
sumber power supply adalah penyuplai energi atau tegangan pada rangkaian panjar maju dan
panjar mundur dioda penyearah.
ProsedurKerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan
pada percobaan ini adalah sebagai beriku:
1. Hubungan
antara tegangan dan arus pada keadaan panjar maju
a. Membuat
rangkaian seperti rangkaian berikut:
.
Gambar
8.1 rangkaian dioda panjar maju (Copyright, Penuntun
Elektronika Dasar 1, 2014: 36).
b. Mengatur
tegangan pada power supply yaitu 7,5 volt.
c. Mengatur
potensiometer pada posisi minimum dan mengamati penunjukan kedua yang tertera
pada alat ukur.
d. Menaikkan
tegangan bias dengan memutar potensiometer hingga voltmeter menunjukkan
tegangan 0,01 volt,mencatat penunjukkan kedua alat ukur pada tabel pengamatan.
e. Mengulangi
kegiatan 4,untuk tiap kenaikan tegangan bias.
f. Mencatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
2. Hubungan
tegangan dan arus dioda pada keadaan panjar mundur
a.
Membuat rangkaian seperti rangkaian
berikut
Gambar
8.2 Rangkaian dioda pada panjar mundur (Copyright, Penuntun Elektronika
dasar 1, 2014: 36).
b. Mengatur
tegangan pada power supply yaitu 7,5 volt
c. Mengatur
potensiometer pada posisi minimum dan mengamati penunjukkan kedua yang tertera
pada alat ukur.
d. Menurunkan
tegangan bias dengan memutar potensiometer hingga voltmeter menunjukkan
tegangan -0,01 volt,mencatat penunjukkan kedua alat ukur pada tabel pengamatan.
e. Mengulangi
kegiatan 4,untuk tiapa penurunan tegangan bias.
f. Mencatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
HASIL EKSPERIMEN DAN
ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh
dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Panjar
Maju
Tabel 8.1 : Hubungan tegangan (VD) dengan arus (ID)
pada dioda dengan panjar maju
Batas Ukur Amperemeter : 200 A
Batas Ukur
Voltmeter : 20 Volt
Potensiometer :
B10 K
Resistor : 220 Ω
|
VD
(Volt)
|
ID
|
1
|
0
|
0
|
2
|
0,05
|
0,01
|
3
|
0,15
|
0,01
|
4
|
0,25
|
0,01
|
5
|
0,35
|
0,01
|
6
|
0,45
|
0,21
|
7
|
0,56
|
0,82
|
8
|
0,58
|
3,53
|
9
|
0,60
|
4,34
|
10
|
0,61
|
5,13
|
11
|
0,62
|
6,20
|
12
|
0,63
|
6,84
|
13
|
0,64
|
6,95
|
14
|
0,65
|
8,36
|
15
|
0,66
|
8,62
|
16
|
0,67
|
11,36
|
17
|
0,68
|
12,40
|
18
|
0,69
|
12,52
|
19
|
0,70
|
13,62
|
20
|
0,71
|
13,60
|
21
|
0,72
|
15,05
|
b. Panjar
Mundur
Tabel 8.2 : Hubungan
antara Arus dan Tegangan (I-V) pada Ciri Statistik dioda penyearah Panjar Mundur.
Batas Ukur Amperemeter :
200 A
Batas Ukur Voltmeter : 20 Volt
Potensiometer : 12,63 V
Potensiometer : B10 K
Resistor : 220
Ω
No
|
Vd (Volt)
|
Id (A)
|
1
|
0,0
|
-0,0
|
2
|
0,1
|
-0,01
|
3
|
0,2
|
-0,01
|
4
|
0,3
|
-0,01
|
5
|
0,4
|
-0,01
|
6
|
0,5
|
-0,01
|
7
|
0,6
|
-0,01
|
8
|
0,7
|
-0,01
|
9
|
0,8
|
-0,01
|
10
|
0,9
|
-0,01
|
11
|
1,0
|
-0,01
|
12
|
2,11
|
-0,01
|
13
|
3,05
|
-0,01
|
14
|
4,07
|
-0,01
|
15
|
5,04
|
-0,01
|
16
|
6,18
|
-0,01
|
17
|
7,35
|
-0,01
|
18
|
8,06
|
-0,01
|
19
|
8,18
|
-0,01
|
Grafik
a. Panjar
Maju
a. Grafik panjar maju
Analisis
Grafik
Garis beban diperoleh dari:
VDD = ID . RL
ID =
=
=
0,00327 A
=
3,27 mA
VDD = VD maksimum
=
0,72 volt
b. Grafik Panjar Mundur
PEMBAHASAN
Kegiatan
1 : Hubungan antara arus (ID) dan tegangan (VD) dioda
pada panjar maju
Pada percobaan ini, kami menggunakan
tegangan sumber 7,5 Volt dari power suplay dan menggunakan multimeter dengan
batas ukur 20 mA dan batas ukur Voltmeter 20 V serta resistor 220 KΩ. Komponen
lain yang kami gunakan adalah potensiometer dan dioda IN 4002 yang akan diukur
nilai tegangan dan arusnya pada panjar maju. Dimana anoda dioda dihubungkan
dengan kutub positif power suplay dan katoda dihubungkan dengan kutub negatif
power suplay. Kemudian mengukur arus dan mengukur tegangan pada dioda. Sehingga
didapat pembacaan kuat arus dan tegangan pada dioda, kemudian kami memutar
potensiometer untuk memperoleh data sebanyak mungkin sampai pembacaan tegangan
pada voltmeter taklagi mampu mendeteksi tegangan yang masuk pada dioda.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa semakin tinggi tegangan pada dioda panjar
maju maka nilai kuat arus akan semakin bertambah seiring bertambahnya tegangan.
Hingga voltmeter taklagi mampu mendeteksi tegangan yang mengalir pada dioda.
Kegiatan
2: : Hubungan antara arus dan tegangan pada panjar mundur
Pada percobaan ini, kami menggunakan
tegangan sumber sebesar 7,5 Volt dari power suplay. Menggunakan multimeter batas
ukur amperemeter 20 mA dan batas ukur Voltmeter
20 Volt serta resistor 220 KΩ. Komponen lain yang kami gunakan adalah
potensiometer dan dioda IN 4002 . Pada kegiatan ini, dimana dioda dibalik dari
posisi semula yaitu anoda dihubungkan dengan kutub negatif power suplay dan
katoda dihubungkan dengan kutub positif power suplay. Kemudian kami mengukur
arus yang melewati dioda dantegangan pada dioda. Sehingga didapat tegangan pada
dioda bermula pembacaannya adalah kecil dan seiring diputarnya potensiometer
maka tegangannya pun meningkat sedangkan arus-nya hanya terbaca -0,1A. Sehingga
dapat disimpulkan, bahwa pada panjar maju seiring meningkatya tegangan pada mulanya arus yang
terbaca tetap dan perlaha nmeningka tdan
melonjat. Sehingga grafik yang diperoleh hubungan antara tegangan dan
arus pada diode adalah melengkung ke atas. sedangkan pada panjar mundur tegangan bermula kecil dan
semakin membesar seiring diputarnya potensiometer sedangkan arusnya yang
terdeteksi tidak berubah yaitu -0,1 A. Sehingga grafiknya digambarkan
melengkung kearah kiri bawah.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Kesimpulan
yang didapat pada percobaan ini yaitu dioda penyearah berfungsi sebagai
stabilitas tegangan yang bekerja pada keadaan panjar maju, dan pada percobaan
yang kami lakukan pada panjar maju tegangan mulai menunjukkan kenaikan arus
pada tegangan 0,00 dan terus meningkat sampai pada tegangan 0,05 volt dengan
arus 0,01 A, sedangkan pada pengukuran tegangan dan arus diode pada panjar
mundur, tegangan mulai memperlihatkan kenaikan arus pada tegangan 0,00 dengan
kenaikan arus pertama 0,00 A dan tegangannnya yaitu pada data 2 dan data
terakhir mengalami peningkatan dimana diperoleh 0,01 volt sampai seterusnya
8,18 volt, tetapi nilai arus tetap sampai pengambilan data terakhir.
DAFTAR RUJUKAN
Blocher,
Richard, 2004. Dasar Elektronika.
Yogyakarta: Andi
Daryanto.
2010. Pengetahuan Praktis Teknik Radio.
Jakarta : Bumi Aksara
Hassul, M. 1997. Electronic
Devices and Circuits. Prentice-Hall International. Nishino,O. 2000. Pengukuran
Alat-Alat Untuk Listrik. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Smith, J.Ralph.1984. Rangkaian, Piranti,dan Sistem Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar